1.04.2009

Laki-laki Becak dan Haji-nya

Ini adalah sebuah cerita yang saya dengar dari khatib Jum'at ketika saya mengikuti sholat jum'at beberapa hari yang lalu. Beliau mengklaim bahwa ini adalah kisah yang benar-benar terjadi.

Laki-laki itu adalah seorang paruh baya yang menghidupi dirinya dengan mengayuh becak. Tidak ada yang membedakannya dari para pengayuh becak yang lain, kecuali kisahnya telah menjadi bukti tentang suatu janji Allah. Janji yang manakah? Mari saya ceritakan kepadamu!

Hari Jum'at adalah hari yang istimewa karena laki-laki itu selalu pulang ke rumah tanpa membawa hasil dari pekerjaannya mengayuh becak. Dia senantiasa menggratiskan para penumpangnya pada hari itu.

Dia berkata, "Hari ini gratis, tetapi bolehkan saya meminta sesuatu?

"Doakan saya agar bisa pergi menunaikan ibadah haji!"

Suatu permintaan yang demikian mustahil mengingat pekerjaannya tidak memberikan hasil yang banyak bahkan untuk kebutuhannya sehari-hari. Akan tetapi, niatnya begitu kuat, keyakinannya begitu membara. Dia melakukan itu dari jum'at ke jum'at, tanpa henti tanpa keluh. Dan dunia ini memang benar-benar negeri dongeng yang menakjubkan. Kau tahu, sungguh rezeki bukanlah sesuatu yang sampai ke rumahmu?! Pada Jum'at yang keseratus sekian, seorang penumpangnya yang dermawan tidak saja berdoa untuk pria itu, dia membayarkan pria tua itu untuk berangkat haji pada tahun itu. subhanaLlah....


Sungguh benar janji Allah bukan? Dia memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Allah berfirman:
"... demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. Ath-Tholaq : 2-3)

Dari kisah ini terdapat hikmah yang banyak bukan?
Tentang niat!
Tentang impian!
Tentang memberi!
Tentang ketulusan!
Tentang konsistensi!
Dan tentang apapun yang bisa dipetik dari kisah sederhana itu!

2 comments:

Anonymous said...

wuih ampe merinding bacanya ham.. :)

terutama runtutan kata niat, mimpi, memberi, ketulusan, dan konsistensi ituh..

keep posting..

*link ahh..

Anonymous said...

Subhanallah ...