12.10.2009

Hujan

Dari NOTES facebook:

Hujan menyambut kepulangan saya ke Lombok. Saya menghirup aroma tanah dan rerumputan basah yang bersenyawa dengan udara. Segar. Ah… saya selalu mencintai hujan.

Saya mengenang masa kecil ketika dahulu di musim hujan, hampir setiap hari saya dan teman-teman bermain hujan. Kami mandi di kali yang airnya sudah sangat coklat membawa humus sehingga mata kami menjadi merah, bibir menjadi jeri, dan jemari menjadi keriput. Atau berkubang lumpur di sawah-sawah. Atau ke kebun-kebun berburu binatang-binatang hujan. Atau sekedar mengguyur badan dengan lebatnya curahan air. Buat kami, ketika itu, hujan adalah kebutuhan primer.

Akan tetapi saya meyadari satu hal baru tentang hujan. Perjalanan menuju rumah dari bandara mebuat saya melihat hal itu. Saya melihat banyak sekali orang-orang menikmati curahan air yang demikian lebat. Mereka berhujan-hujan. Laki-laki dan perempuan. Dewasa dan anak-anak. Yang bertelanjang dada atau berpakaian lengkap. Di sini, hujan punya makna lain.

Saya melihat sekelompok remaja yang berlarian dan sesekali berputar badan. Mereka tengah berdansa dengan titik-titik air. Tidak jauh dari sana, dua orang pria paruh baya berjalan-jalan santai dalam guyuran hujan. Saya melihat bahwa dingin mulai menggigit ujung jari dan bibir mereka, tetapi siapa yang mampu menolak rayuan mesra sang hujan. Anak-anaklah yang paling bergembira. Mereka berlari-larian di atas jalan yang licin menuju sawah-sawah, ladang-ladang, atau tanah lapang. Beberapa orang anak tergelincir, namun mereka segera bangkit melanjutkan keceriaannya.

Saya akhirnya bisa mengingat kembali, bahwa hal ini telah terjadi sejak dahulu ketika kami kanak-kanak. Orang-orang dewasa juga berpartisipasi dalam kegembiraan musim hujan. Dan sungguh kegembiraan itu bukan euphoria atas terbebasnya dari kemarau, sebab di sini air belum pernah menjadi kering.

Di tanah ini, berhujan-hujan bukan milik anak-anak semata. Di sini, hujan memiliki daya pikat magisnya yang membuat kala demikian bijaksana mengundurkan waktu sehingga setiap orang berhak menjadi kanak-kanak kembali.

Bagi orang-orang di sini, hujan adalah kebebasan.


1 comment:

ShePut said...

Ilhammm... Putik mendarat disinih... :D

*Btw... itu link nya salah... Blog "enjoy aja" nya dah pindah... :D