Mengapa saya terlahir di dunia? Terlahir dengan menanggung semua beban yang kiat sarat dengan bertambahnya waktu, untuk alasan apa?
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu, mungkin mampir ke setiap pikiran manusia. Ada yang terus mencari dan mencari, atau... akhirnya menyerah.
Yang paling pedih adalah menyerah dengan menjadikan takdir sebagai alasan. Bukankah dengan serta-merta sikap menyerah itu adalah pernyataan yang paling nyata untuk menyalahkan Tuhan. Dan ternyata banyak yang seperti itu.
Sedih....
2 comments:
Hey pertamax..
wah ngeblog jg.
aku follow yak..
silakan, Gus... :)
tapi, btw, ini Agus mana ya?
:D
Post a Comment