Dalam sebuah pelajaran Bahasa Indonesia waktu kelas dua SMA dahulu, guru kami menyuruh kami membuat sebuah karangan tentang cita-cita. Setiap karangan tersebut kemudian dibacakan di depan kelas oleh pengarangnya.
Satu yang membuat saya terkesan adalah karangan seorang kawan perempuan. Dia bercita-cita menjadi ibu.
Saat itu saya bertanya dalam hati,
Satu yang membuat saya terkesan adalah karangan seorang kawan perempuan. Dia bercita-cita menjadi ibu.
Saat itu saya bertanya dalam hati,
"Adakah dari laki-laki yang cukup sadar bercita-cita menjadi seorang ayah?
"Adakah dari kami yang menjadikan "status ayah" benar-benar sebagai cita-cita, bukan sekedar sebagai sandaran yang akhirnya hadir dengan kelahiran buah hati?"
1 comment:
nice kk ilham. Post ini memberikan petunjuk tambahan buat awak :thumbsup:
Post a Comment